Senin, 19 Maret 2012

Resensi Novel


JUDUL : AYAT AYAT CINTA
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit Republika
Hal: ix + 418
Peresensi: Diansya


                Penasaran sekali dengan novel ini. Apa sih isinya? Dan seperti apa? Sampai heboh dimana-mana.              
                Awal baca, aku sedikit menyalahkan beberapa orang yang meresensi. Masa seperti ini novel sih? Kupikir malah terlalu banyak teori. Belum lagi istilah-istilah asing yang sangat banyak. Semakin membaca, istilah asingnya semakin banyak, ada Arab, Jerman dan Inggris hi..(kalau Inggris sih, dasar sayanya yang emang minimal banget). Jadi kepikir kalau aku nulis istilah nihonggonya kebanyakan, emang bener, bakalan banyak diprotes orang.
                Tapi bukan berarti tidak menarik. Kurasakan perasaan yang sulit diungkapkan, membaca di zaman seperti ini, ada orang yang haus ilmu. Mengaji pada seorang ustadz. Dengan jarak puluhan kilometer, ditempuh dalam waktu tidak sebentar. Sungguh, itu sebuah kabar yang jarang sekali kudengar. Biasanya adalah menceriterakan kisah salafushsholih saat menuntut ilmu. Tapi ini dijaman sekarang? Apalagi itu dilakukan dalam keadaan terik matahari musim panas di Mesir yang mencapai 40 derajat lebih. Subhanalloh. Eh, aku justeru nangisnya di sini. Di belakang-belakang saat adegan-adegan ‘novel’ kok malah ga keluar air matanya ya? Menurutku sih kisah percintaannya biasa-biasa saja.
                Ada juga saat menceriterakan mimpi Fahri saat bertemu dengan Ibnu Mas’ud. Membuat perasaan saya ikut mengharu-biru.Tidak salah memang kalau novel ini disebut novel penggugah jiwa. 

                Ada memang beberapa yang kulompat membacanya. Gimana ya, terlalu ilmiah yang menuntut untuk berpikir. Tidak beda dengan membaca buku fiksi, dan yang pasti karena nggak sabar dengan cerita yang dibilang orang-orang seru. Mana sih adegan empat orang wanita yang mencintai Fahri ini?

Di pertengahan lebih buku itu, aku baru merasa membaca novel. Adegan demi adegan mengalir bagus. Kisah Fahri yang ingin menikah, kemudian ada perang batin di saat-saat memutuskan untuk menikah, karena ada wanita lain.
Ada adegan-adegan sepasang pengantin baru disini. Kata pengantarnya, jadi benar-benar seperti novel asmara (ah, apakah novel asmara harus seperti itu??) Saya membayangkan bila belum nikah, baca itu rasanya mungkin risih juga...
               
Selanjutnya ada adegan dalam penjara Mesir saat Fahri dipenjara. Itu juga mengingatkan saat-saat para ulama dipenjara.
               
                Tak jauh dari masalah keluarga dan wanita. Poligami. Dengan siapa?? Baca aja sendiri he..Happy/sad ending yah novel ini? Akhir cerita memang syahdu, tapi rasanya bukan sad ending. Karena setelah itu rasanya Fahri bahagia bersama isterinya.
                Akhirnya, buku ini (bukan novel he..) bisa dibaca oleh semua orang. Bagi yang masih kurang menyukai novel, buku ini tidak melulu adegan-adegan kehidupan seperti novel-novel pada umumnya. Banyak sekali ilmu di dalamnya. Dalam dunia penulisan, seringkali dibilang kalau bisa jangan terlalu “ini ibu Budi” sekali dalam menuliskan hikmah. Namun dalam buku ini tidak hanya “ini ibu Budi..” bahkan banyak dalil-dalil didalamnya Mulai dari masalah pandangan wanita dalam Islam, pergaulan dengan non muslim dan banyak lagi. Namun saya merasakan tidak digurui. Mungkin karena dalam konteks ini malah justeru kelihatan ilmiah.
Dan bagi yang masih malas membaca buku-buku yang ilmiah, buku ini juga cocok karena dipadukan dengan kisah yang sangat menawan.
 Hemmm...intinya sih, saya puas baca buku ini. Bagus.



Judul : Ayat-Ayat Cinta
Pengarang : Habiburrahman El-Shirazy
Tebal Buku : 411 halaman
Diresensi oleh : Shelvi Novianita

 “Mencintai-Nya Menuntunku Pada Cintamu”
Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berteman dengan panas dan debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Belajar di Mesir, membuat Fahri dapat mengenal Maria, Nurul, Noura, dan Aisha.
Maria Grigis adalah tetangga satu flat Fahri, yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayangnya, cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Sementara Nurul adalah anak seorang kyai terkenal, yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.
Sedangkan Noura adalah tetangga Fahri, yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Hanya empati saja. Tidak lebih! Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.Dan yang terakhir adalah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Lantas, siapakah yang nantinya akan dipilih Fahri? Siapakan yang akan dipersunting oleh Fahri? Siapakah yang dapat mencintai Fahri dengan tulus? Mari kita cari jawabannya dari sinopsis “Ayat-Ayat Cinta” berikut.Fahri sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman, seorang syaikh yang cukup tersohor di Mesir.
Dengan menaiki metro, Fahri berharap ia akan sampai tepat waktu di Masjid Abu Bakar As-Shiddiq. Di metro itulah ia bertemu dengan Aisha. Aisha yang saat itu dicacimaki dan diumpat oleh orang-orang Mesir karena memberikan tempat duduknya pada seorang nenek berkewarganegaraan Amerika, ditolong oleh Fahri. Pertolongan tulus Fahri memberikan kesan yang berarti pada Aisha. Mereka pun berkenalan. Dan ternyata Aisha bukanlah gadis Mesir, melainkan gadis Jerman yang juga tengah menuntut ilmu di mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal drai Indonesia. Mereka adalah Siful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi temapt tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lanai atas ditemapati oleh keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed dan dua oranga nak mereka, taitu Maria dan Yousef.
Walau keyakinan dan aqiqah mereka berbeda, tapi antara keluarga Fahri dan Tuan Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Terlebih Fahri dan Maria berteman begitu akarab. Fahri menyebut Maria sebagai gadis koptik yang aneh. Bagaimana tidak, Maria mampu menghafal surat Al-Maidah dan surat Maryam.Selain bertetangga dengan keluarga Tuan Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perrangainya berbanding seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Bahadur, madame Syaima, Mona, dan Suzanna sering menyiksa noura karena rupa serta warna rambut Noura yang berbeda dengan mereka. Noura berkulit putih dan berambut pirang. Ya, nasib Noura memang malang.
Suatu malam Noura diusir Bahadur dari rumah. Noura diseret ke jalan sembari dicambuk. Tangisannya memilukan. Fahri tidak tega melihat Noura diperlakukan demikian oleh Bahadur. Ia meminta Maria melalui sms untuk menolong Noura. Fahri tidak bisa menolong Noura secara langsung karena Noura bukan muhrimnya. Maria pun bersedia menolong Noura malam itu. Ia membawa Noura ke flatnya.Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan madame Syaima.
Dan benar. Noura bukan anak mereka. Noura yang malang itu akhirnya bisa berkumpul bersama orang-orang yang menyayanginya. Ia sangat berterima kasih pada Fahri dan Maria.
Sementara itu, Aisha tidak dapat melupakan pemuda yang baik hati mau menolongnya di metro saat itu. Aisha rupanya jatuh hati pada Fahri. Ia meminta pamannya Eqbal untuk menjodohkannya dengan Fahri. Kebetulan, paman Eqbal mengenal Fahri dan Syaik Utsman. Melalui bantuan Syaik Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha.
Mendengar kabar pernikahan Fahri, Nurul menjadi sangat kecewa. Paman dan bibinya sempat datang ke rumah Fahri untuk memberitahu bahwa keponakannya sangat mencitai Fahri. Namun terlambat! Fahri akan segera menikah dengan Aisha. Oh, malang benar nasib Nurul.
Dan pernikahan Fahri dengan Aisha pun berlangsung. Fahri dan Aisha memutuskan untuk berbulanmadu di sebuah apartemen cantik selama beberapa minggu Sepulang dari ‘bulanmadu’nya, Fahri mendapat kejutan dari Maria dan Yousef. Maria dan adiknya itu datang ke rumah Fahri untuk memberikan sebuah kado pernikahan. Namun Maria tampak lebih kurus dan murung. Memang, saat Fahri dan Aisha menikah, keluarga Boutros sedang pergi berlibur. Alhasil, begitu mendengar Fahri telah menjadi milik wanita lain dan tidak lagi tinggal di flat, Maria sangat terpukul.Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.
Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam dimana Fahri memperkosanya).Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura dalah Bahadur.Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.
KELEBIHAN
  • Ceritanya begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh
  • Penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan
  • Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa vulgar.
KEKURANGAN
  • Seorang pria dicintai empat orang wanita. Mungkinkah? Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, rasanya aneh jika ada pria yang di”gilai” oleh empat orang wanita sekaligus. Baik Aisha, Maria, Noura, dan Nurul menginginkan Fahri menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri! Mungkinkah hal yang demikian ada dalam kehidupan nyata?
  • Noura frustasi karena tidak mendapatkan cinta Fahri. Ia lantas memfitnah Fahri dengan tuduhan yang kejam. Benarkah ada seorang wanita yang seperti Noura dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah cinta. Tidak akan berubah menjadi pisau yang dapat menusuk dari belakang.
KEBERMANFAATAN
  • Merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang islam
  • Dengan membaca novel ini kita dapat mengetahui geografi kota Mesir serta sosial budaya Timur Tengah tanpa harus pergi ke sana.
  • Memberikan contoh pada kita tentang sebuah pernikahan yang baik dan sesuai syariat Islam.



Detail Novel
Judul:Ayat Ayat Cinta
ISBN: 979-3604-02-6
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Republika
Terbit: Desember 2004
Isi: 419 halaman
Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 411 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel ini seperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karya seni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para kawula muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa.Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya; yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak sengaja bertemu dalam sebuah perdebatan sengit dalam sebuah metro (sejenis trem).
Mein Neim Ist Aisha. Pada waktu itu, si pemuda yang bernama lengkap Fahri bin Abdullah Shiddiq, sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman Abdul Fattah, seorang Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir. kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab’ah (membaca Al-Qur’an dengan riwayat tujuh imam) dan ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Hal ini sudah biasa dilakukannya setiap dua kali seminggu, setiap hari Ahad/Minggu dan Rabu. Dia sama sekali tidak pernah melewatkannya walau suhu udara panas menyengat dan badai debu sekalipun. Karena baginya itu merupakan suatu kewajiban karena tidak semua orang bisa belajar pada Syaikh Utsman yang sangat selektif dalam memilih murid dan dia termasuk salah seorang yang beruntung. Di dalam metro, Fahri tidak mendapatkan tempat untuk duduk, mau tidak mau dia harus berdiri sambil menunggu ada kursi yang kosong. Kemudian ia berkenalan dengan seorang pemuda mesir bernama Ashraf yang juga seorang Muslim. Merteka bewrcerita tentang banyak hal, termasuk tentang kebencian Ashraf kepada Amerika. Tak berapa lama kemudian, ada tiga orang bule yang berkewarganegaraan Amerika (dua perempuan dan satu laki-laki) naik ke dalam metro. Satu diantara dua perempuan itu adalah seorang nenek yang kelihatannya sudah sangat lelah. Biasanya orang Mesir akan memberikan tempat duduknya apabila ada wanita yang tidak mendapatkan tempat duduk, namun kali ini tidak. Mungkin karena kebencian mereka yang teramat sangat kepada Amerika. Sampai pada suatu saat, ketika si nenek hendak duduk menggelosor di lantai, ada seorang perempuan bercadar putih bersih yang sebelumnya dipersilahkan Fahri untuk duduk di bangku kosong yang sebenarnya bisa didudukinya, memberikan kursinya untuk nenek tersebut dan meminta maaf atas pwerlakuan orang-orang Mesir lainnya. Disinilah awal perdebatan itu terjadi. Orang-orang Mesir yang kebetulan mengerti bahasa Inggris merasa tersinggung dengan ucapan si gadis bercadar. Mereka mengeluarkan berbagai umpatan dan makian kepada sang gadis, dan ia pun hanya bisa menangis. Kemudian Fahri berusaha untuk meredakn perdebatan itu dengan menyuruh mereka membaca shalawat Nabi karena biasannya dengan shalawat Nabi, orang Mesir akan luluh kemarahannya dan ternyata berhasil. Lalu ia mencoba menjelaskan pada mereka bahwa yang dilakukan perempuan bercadar itu benar, dan umpatan-umpatan itu tidak layak untuk dilontarkan. Namun apa yang terjadi, orang-orang Mesir itu kembali mrah dan meminta Fahri untuk tidak ikut campur dan jangan sok alim karena juz Amma saja belumtentu ia hafal. Kemudian emosi mereka mereda ketika Ashraf yang juga ikut memaki perempuan bercadar itu, mengatakan bahwa Fahri adalah mahasiswa Al-Azhar dan hafal Al-Qur’an dan juga murid dari Syaikh Utsman yang terkenal itu. Lantas orang-orang Mesir itu meminta maaf pada fahri. Fahri kemudian menjelaskan bahwasanya mereka tidak seharusnya bertindak seperti itu karena ajaran Baginda Nabi tidak seperti itu. Lalu ia pun menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap kepada tamu apalagi orang asing sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Mereka pun mengucapkan terima kasih pada fahri karena sudah megingatkan mereka. Sementara itu, si bule perempuan muda, Alicia, sedang mendengarkan penjelasan tentang apa yang terjadi dari si perempuan bercadar dengan bahasa Inggris yang fasih.Kemudian Alicia berterima kasih dan menyerahkan kartu namanya pada Fahri. Tak berapa lama kemudian metro berhenti dan perempuan bercadar itupun bersiap untuk turun. Sebelum turun ia mengucapkan terima kasih pada Fahri karena sudah menolongnya tadi. Akhirnya mereka pun berkenalan. Dan ternyata si gadis itu bukanlah orang Mesir melainkan gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Ia bernama Aisha.
Di Mesir, Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi dan Misbah. Fahri sudah tujuh tahun hidup di Mesir. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi tempat tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lantai atas ditempati oleh sebuah keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan dua orang anak mereka – Maria dan Yousef. Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga Fahri (Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Di Mesir, bukanlah suatu keanehan apabila keluarga Kristen koptik dan keluarga Muslim dapat hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat. Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis dan baik budi pekertinya. Kendati demikian, Fahri menyebutnya sebagai gadis koptik yang aneh, karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya. Ia hafal surat Al-Maidah dan surah Maryam. Fahri juga baru mengetahuinya ketika mereka secara tak sengaja bertemu di metro. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri dkk. Bahkan ketika Fahri jatuh sakit pun keluarga ini jugalah yang membantu membawa ke rumah sakit dan merawatnya selain keempat orang teman Fahri. Apalagi Maria, dia sangat memperhatikan kesehatan Fahri. Keluarga ini juga tidak segan-segan mengajak Fahri dkk untuk makan di restoran berbintang di tepi sungai Nil,kebanggaan kota Mesir, sebagai balasan atas kado yang mereka berikan. Pada waktu itu Madame Nahed berulang-tahun dan malam sebelumnya Fahri dkk memberikan kado untuknya hanya karena ingin menyenangkan hati beliau karena bagi Fahri menyenangkan hati orang lain adalah wajib hukumnya. Setelah makan malam, tuan dan nyonya Boutros ingin berdansa sejenak. Madame Nahed meminta Fahri untuk mengajak Maria berdansa karena Maria tidak pernah mau di ajak berdansa.

Setelah tuan dan nyonya Boutros melangkah ke lantai dansa dan terhanyut dengan alunan musik yang syahdu, Maria pun memberanikan diri mengajak Fahri untuk berdansa, namun Fahri menolaknya dengan alasan Maria bukan mahramnya kemudian menjelaskannya dengan lebih detail. Begitulah Fahri, ia selalu berusaha untuk menjunjung tinggi ajaran agama yang dianutnya dan selalu menerapkannya dalm kehidupan sehari-hari. Si Muka Dingin Bahadur dan Noura yang Malang. Selain bertetangga dengan keluarga Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perangainya berbanding 180 derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur yang terkenal dengan julukan si Muka Dingin karena ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur dan istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit putih dan berambut pirang. Hali inilah ang membuat Noura dimusuhi keluarganya yang pada akhirnya membuat dirinya tercebur kedalam penderitaan yang amat sangat. Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi sasaran kemarahannya. Dan kedua orang saudaranya yang juga tidak menyukai Noura mengambil kesempatan ini untuk ikut-ikutan memaki dirinya. Sampai tibalah pada suatu malam yang tragis dimana Bahadur menyeret Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan. Hal ini sudah sering terjadi, namun malam itu yang terparah. Tak ada satu orang pun yang berani menolong. Selain hari sudah larut, Bahadur juga dikenal amat kejam. Akhirnya, karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan Noura, Fahri pun meminta bantuan Maria melaui sms untuk menolong Noura. Awalnya Maria menolak karena tidak mau keluarganya terlibat dengan keluarga Bahadur. Namun setelah Fahri memohon agar Maria mau menolongnya demi kecintaan Maria terhadap Al-Masih, Maria akhirnya luluh juga. Jadilah malam itu Noura menginap di rumah keluarga Boutros. Malam ini jualah yang akhirnya menghantarkan Fahri ke dalam penderitaan yang amat sangat dan juga membuatnya hampir kehilangan kesempatan untuk hidup di dunia fana ini.

Drama Cinta


MENGEJAR CINTA
OlehAni Lestari


Siang itu sangat panas, sinar matahari seakan menyengat kulit. Ditengah hiruk-pikuk Kota Surabaya nampak dari kejauhan 2 orang pemuda sedanag mengadu nasib dengan mengamen.lewat petikan gitar sederhana dan suara sendu yang keluar dari bibir meraka. Mereka mengamen untuk mencari tambahan guna membeyar keperluan kuliah mereka.
Ryo        : (nyanyi punk rock jalanan)
Rendi    : (mengiringi Ryo menyanyi)
Ryo        : “Udah yuk Ren?”  (sambil mengakhiri acara mengamen hari itu)

Ryo duduk dibawah pohon sambil menghitung uang hasil mengamen hari itu. Sementara rendi membenamkan kepalanya diatas rumput sambil memandang langit. Ia terpaku sejenak.
Ryo        : “Dapat berapa kamu Ren ?”
Rendi    : (tidak mendengar kata-kata sahabatnya itu)
Andaikan saja bapakku kaya, punya rumah bagus, banyak uang, rasanya tak mungkin aku mengamen di jalanan hanya untuk mebiyayai sekolahku.
Ryo        : (Mengagetkan Rendi) “Kamu mikirin apa Ren?”
Rendi    : (kaget) “Jangkrik kamu!”. “ Gangguin orang bermimpi kamu Yo. (agak lama) eh ngomong-ngomong kamu lapar gak?”
Ryo        : “Lapar banget-banget, kebetulan kau belum makan.”
Rendi    : “Kita makan di KFC yuk ! mau ga?”
Ryo        : “Mau sich, tapi duitnya dari mana?”
Rendi    : “Kita pakai dulu uang hasil ngamen?”

Ryo        : “Hush,,, ngawur kamu. Ini duit buat bayar kuliah kita. Sampai mati pun aku tidak  akan melepaskan cita-cita ku. Kamu masih ingatkan janji kita untuk bersama-sama  menggapai mimpi kita masing-masing. Pikirkan baik-baik kawan.”

                Rendi hanya terdiam  mendengar kata-kata sahabatnya itu.

Ryo        : “Andaikan andaikan. Ngimpi kamu Ren?”
Rendi    :”Apa salahnya beranda-andai Yp? Inilah yang bisa kita lakukan. Bermimpi........!”
Ryo        : “Ayolah kita pulang!”

Saat mereka sedang dalam perjalanan pulang. Ryo melihat perempuan yang berwajah pucat dan nampak sangat lemah, keluar dari Rumah Sakit.

Ryo        : “Ren, Ren! Coba lihat perempuan itu, sepertinya dia membutuhkan pertolongan kita! ayo cepat!”
Rendi    : “Ya ampun, Alifa? Aduh? Gimana nich ayo kita bawa masuk!”
Ryo        : “Ya... udah buruan diangkat, ngomong doang! “
Rendi    : (usai mengangkat Alifa)” Yo, buruan panggil dokter?”
Ryo        : “O... iya iya, kamu tunggu dia? Siapa tau dia nanti membutuhkan pertolongan”.

                (Beberapa lama kemudian, Alifa sadar dan kaget melihat Rendi disampingnya)
Alifa       : “A....a...aku dimana?”
Rendi    : “Alifa... kamu sudah sadar?”
Alifa       : “Heh... Rendi , kok kamu ada disini, ngapain?”
Rendi    : “Ohh...  aku tadi liat kamu pingsan didepan situ, jadi aku bawa masuk aja kamu
                kesini!”
Alifa       : “Makasih banyak ya Ren, ternyata kamu baik sama aku!”
Rendi    : (agak canggung). E.... i ....iya sama-sama, oya Alifa, aku keluar ya?”
Alifa       : “Ya udah, gak pa-pa kok, aku bisa nelpon orang tuaku, sekali lagi makasih ya!”
Rendi    : “Sama-sama! “
Alifa       : (berkata dalam hati). “Rendi apa udah berubah ya? Setau ku dia gak kaya gitu selama ini? Apa aku yang salah? Hhh... sudahlah. “
Ryo        : “Lho, kamu udah keluar Ren? Padahal aku baru masuk.”
Rendi    : “Sudahlah.... ayo!!!” (menarik Ryo keluar)

(Beberapa hari kemudian)
Ayu        : (duduk melamun didepan kelas, sebelum masuk kuliah) ketap... ketip...
Alifa       : “Hey... ngelamun aja?”
Ayu        : “Hha... Ifa, ngagetin tau!”
Alifa       : “Ngelamun mulu, awas ntar kesambet lo? Emang lagi mikirin apa sich? “
Ayu        : “Ryo Fa!”
Alifa       : “Kenapa? Ada apa dengan dia?”
Ayu        : “Sampai saat ini dia masih gak nganggep perasaan aku Fa. Padahal kan aku udah coba nunjukin perasaan aku ke dia, tentang perasaanku. Tapi dia tetep aja cuek, selalu begitu? “
Alifa       : “Udahlah Yu mikirin yang pasti-pasti aja, selama ini kamu terus-terusan mikiriin Ryo, padahal hasilnya nihil kan? Kenapa kamu gak nganggep ada Rendi yang selama ini perhatian sama kamu, iya kan? “
Ayu        : “Iya sich, tapi aku kan emang gak ada perasaan sama dia, aku tu Cuma nganggep dia itu temen, gak lebih kok!”
Alifa       : “Yu... Yu... kamu tu udah ada yang pasti, malah mikirin yang gak pasti!”
Ayu        : “Ya namanya kan cinta, begitu adanya! “
Alifa       : (menyaut) . “Halah, udahlah! Masuk yuk! “

                Disisi lain, Ryo juga sedang memikkirkan Ayu, yang selama ini udah perhatian sama dia. Tapi malah tidak dianggap oleh Ryo.
Amiran : “Bro! Lagi apa?”
Ryo        : “Galau...”
Amiran : “Wih... galau? sekarang kamu udah kena firus galau galau juga ya!? Kasian?”
Ryo        : “Aku tu lagi mikirin Ayu, Ran! Selama ini dia tu udah perhatian sama aku, tapi aku  gak pernah nganggep tu? Aku jadinya gak enak sama dia, takut nyakitin perasaannya.”
Amiran : “Yo, Ayu itu udah aku anggep sebagai adik kandungku sendiri, meskipun kami hanya sepupu. Aku tau seperti apa karakternya, dia itu? Gimana ya? Gak bisalah mikirin hal yang begitu berat. Aku takutnya, kalau sampe hal itu terjadi, itu bisa buat dia ngedrop!
Ryo        : tapi? Gimana ya Ran, aku juga gak bisa bohongin diriku sendiri!
Amiran : oh... itu? Gini yo! Aku udah lama kenal sama kamu, apalagi sama Ayu, adik sepupuku. Aku tau karakter kalian, a ku liat cocok kok,? Kenapa kamu gak coba buka hatimu buat dia dari sekarang! Kesempatan gak dateng 2 kali lho...
Ryo        : iya, aku tau soal itu, kamu kan kakak sepupunya, pasti kakmu tau kan, hal-hal mengenai Ayu yang harus aku ketahui, jadi, aku minta tolong sama kamu tentang hal itu... oke?...
Amiran : Eeh... temenmu ini bisa diandalkan kok,. .. ya udah, berhubung waktunya kita masuk kelas, ya ayo! Ngelamunnya nanti lagi?

                Sepulang mereka kuliah, Ayu dan Alifa bertemu dengan Rendi. Rendi ingin mengajak Ayu jalan-jalan, tapi ia menolak...
Ayu        : jadi, gimana nich buat besok?
Alifa       : ya udah, bisa diatur!
                (dari kejauhan Rendi berlari sambil memenggil Ayu)
Rendi    : Ayu... Ayu... tunggu!
Alifa       : tuh si Rendi, tungguin gih?
Ayu        : hhhh....
Rendi    : Yu, ntar malem ada acara gak? Kalo gak, aku mau ngajak kamu jalan! Gimana?
Ayu        : Rendi, aku mau ngerjain tugas yang tadi, kammu lupa?
Rendi    : o... iya, aku lupa! Ya udah, gimana kalo kita ngerjain bareng?
Ayu        : maaf ya Ren, aku gak bisa, permisi!
                (jalan cepat meninggalkan Alifa dan Rendi)
Rendi    : alifa, gimana nich? Sampai saat ini dia masih belum menerimaku?
Alifa       : tenang aja Ren, aku akan coba rayu &  yakinkan dia buat kamu, oke?
Rendi    : okelah..... aku mohon bantuan kamu ya?

                Seperti biasa, seepulang kuliah Ryo & Rendi ngamen untuk mencari uang tambahan, sebagai biaya kuliah agar mereka dapat meraih mimpinya. Dalam perjalanan, mereka bercerita tentang kejadian masing-masing saat uliah tadi.

Rendi    : aduh Yo,... aku tadi mau ngajak dia jalan, tapi dia menolak, huh payah!
Ryo        : siapa sich dia Ren,? Selama ini kamu Cuma nyebut dia aja, tapi gak pernah ngasih tau ke aku namanya, atau mungkin dia kuliah dimana gitu?
Rendi    : aaaah... itu urusan belakang ntar kalau udah jadian, aku kenalin ke kamu. Oke?
Ryo        : penuh tipu daya?
Rendi    : ye... sirik! Kamu iri ya ngeliat temenmu ini punya cewek dan menikmati indahnya pacaran
Ryo        : iri? Kenapa?
Rendi    : kamu belum punya kan?
Ryo        : sama kayak kamu Ren, aku bakal kenalin ke kamu kalo dah jadian, puas!
Rendi    : ya udahlah. Ayo, buruan feeling aku berkata kalau kita bakalan dapet tambahan banyak hari ini.
Ryo        : mudah-mudahan bener. Eh.... kamu tadi bilang feeling? Feeling atau insting? Hahaha.........
Rendii   : lu kira gua hewan? Ngaco lu?
Ryo        : hahaha... becanda bro...!

Saat mereka sedang berjalan, mereka bertemu dengan ayu dan alifa. Dari sinilah konflik antara 2 orang sahabat itu timbul.

Rendi    : Ayu? Sedang apa kamu disini?
Ayu        : Ryo.... ngapain? Ya ampun.. aku gx nyangka bakalan ketemu kamu disini!
Ryo        : iya... (dengan cuek)
Rendi    : Ayu? Kok kamu malah manggil Ryo, bukan aku? Emang dia siapa kamu?
Ayu        : lho? Ryo gx cerita ke kamu? Tentang aku?
Rendi    : Yo’... apa-apa an ini? Jadi ayu yang kamu bilang tadi?
Ryo        : eee.... Ren... Ma... Maafin aku, tapi aku gx bermaksud ....
Rendi    : (Menyela) Yo.. aku ga nyangka kamu bakalan menghianati temenmu sendiri? Kamu munafik!
Ryo        : e... aduh! Ren, gini... aku juga ga tau kalo cewek yang selama ini kamu omongin itu Ayu? Jadi, aku ga salah dong?
Rendi    : Yo, kamu emang udah bener-bener keterlaluan....

                Suasana memanas, disela-sela perdebatan itu, Ayu menelefon Amran untuk segera datang kesana dan menyelesaikan masalah ini, sementara Alifa ketakutan dan bingung melihat pertikaian antara 2 sahabat ini.
Ryo        : Ren.... aku bisa jelasin ke kamu! Kamu tenang dulu dong..
Rendi    : apa..! apa yang mau kamu jelasin ke aku? Udah cukup jelas kan?
Ryo        : Tapi....
Rendi    : Tapi ini semua udah jelas (menyela) dan mulai saat ini ga ada lagi persahabatan antara kita (melempar  & mebuang gelang persahabatn mereka)
Ryo        : Rendi.. tunggu Ren...

                Sebelum Rendi pergi terlalu jauh, saat itu Amran datang & memanggil Rendi. Tapi rendi tetap saja pergi.

Amran  : Rendi... tunggu Ren..!
Ayu        : Mas Amran tolongin aku dong, ini keadannya semakin parah !
Alif         : Yu.. gimana nich..kok jadinya kayak gini? (wajah cemas)
Ayu        : Mas, tolongin dong, aku kan jadi ga enak sama Ryo apalagi Rendi.. dia nampak marah banfet mas!
Ryo        : (duduk termenung sambil matanya berkaca-kaca memikirkan hal ini, mengapa bisa menjadi seperti ini) ini semua salah aku Ren... aku ga  pernah nganggep semua ini terjadi, akhirnya menimpa aku dan mengancam persahabatan ku dengan Rendi yang ssudah senasib seperjuangan denganku.
                (ayu menangis, dia sudah mulai drop)
Alifah    : Ayu udah Yu, ini bakalan selesai kok. (sambil menenangkan perasaan Ayu)
Amran  : kita semua ssalah dalam hal ini, aku terlalu egois mebujukmu Yo, untuk menerima Ayu yang padahal Ayu adalah cewek idaman sahabatmu. Rendi juga salah karena dia selama ini ga pernah jujur ke kalian terutama ke kamu Yo. Dan kamu Ayu, kamu ga pernah menganggap perasaan Rendi yang udah berharAap besar ke kamu. Aku tau perasaan kalian sekarang.  Tapi betapa pun besarnya masalah yang kalian hadapi, allah pasti memberi jalan keluarnya, karena Alloh itu menguji manusia sesuai dengan kemampuannya dan aku yakin pasti mapu. Ayu masih menangis dan Alifa tetap berusaha menenagkan Ayu.

                Suatu hari Alifa bertemu dengan Rendi an Alifa berhasil menceritakn semua kekeliruan ini dan menerangkan jalan keluarnya. Dari situlah Rendi mulai sadar atas perhatian yang Alifa berikan paanya. Rasa itu tumbuh dari mereka berdua. Dan akhirnya Rendi & Ryo berteman kembali.

Amran : rendi... ryo... ayu.. dan alifa aku kumpulkan kkalian disini untuk meluruskan masalah yang kita hadapi bersama.
Rendi    : sama-sama Yo, (mereka berpelukan)
Amran  : nach.. gitu dong..kan dilihatnya, ga ada kekeliruan yang terjadi
Ayu        : makasih ya mas... mas Amran ini mmang paling bisa di andalkan ga sia-sia aku punya kakak sepupu kaya Mas Amran..
Amran  : Alah.. kamu (sambil mengusap kepala Ayu)
Alifa       : Aku juga makasih sama Mas Amran yang sudah mengkondisikan ini semua.
Amran : Berterimaksihnya pada Alloh SWT. Alooh yang telah menakdirkan ini semua, BETUL!!!
Semua  : betul....

                Akhirnya semua masalah itu selesai, waktu berlalu hingga mereka lulus kuliah dan telah berhasil meraih mimpi yang mereka idam-idamkan selama ini.

>>>TAMAT<<< 
^_^

sistem pencernaan pada manusia beserta fungsinya



Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Fungsinya 







DEFINISI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari
1.      Mulut,
2.      Tenggorokan,
3.      Kerongkongan,
4.      Lambung,
5.      Usus halus,
6.      Usus besar,
7.      Rektum
8.      Anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

1.      Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :






a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
Gigi di bagi menjadi 3 macam, antara lain:
1. Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah makanan.

b..Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

c..Kelenjar Ludah

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Keterangan:
1) Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga, menyekresikanludah yang mengandung enzim ptialin (amilase).
2) Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di samping rahang atas,menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
3) Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawah lidah, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
 ·  Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.


2.      Kerongkongan (Eksofagus)
·  Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).
·  Fungsi eksofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung

3.      Lambung
·         Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

·         Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim

Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
1.      Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
2.      Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
3.      Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
4.      Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

5.         Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
2. Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium
3. Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

6.              Usus Besar
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
·         Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare

7.      Rektum
·         Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
8.      Anus
·         Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
·         Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses pencernaan.